Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Kali ini Berbagibikerblog mau mengulas tentang gloves yang
penulis sudah gunakan beberapa bulan terakhir ini. Alpinestars Fighter Air ini
adalah gloves “murah” dari Alpinestars di sekitar harga 700 ribuan. Ga
murah-murah banget sih tapi untuk merk ini emang harga segitu udah murah
dibanding yang lain, udah nyentuh angka jutaan pasti. Penulis punya gloves ini
yang warna White / Black, waktu liat di toko sebenernya pengen yang All Black,
hanya saja ketika dilihat-lihat kok kayanya si putih hitam ini keren juga,
akhirnya angkut deh, walaupun dirumah sebenernya masih ada beberapa sarung
tangan lain, cuma namanya naksir ya mau gimana, hehehe. Setelah penulis pakai
sekitar beberapa bulan, izinkan penulis mengulas gloves unik dari Alpinestars
ini, terutama kenapa banderolnya bisa dibawah gloves Alpinestars lainnya.
Material
Pertama-tama yuk kita lihat gloves ini terbuat dari apa aja,
dilihat dari label, materialnya antara lain:
-
59% Synthetic Suede
-
21% Genuine Leather
-
17% Polyamide
-
3% Spandex
Ternyata seperti itu toh, salah satu alasan pertama kenapa
harganya bisa murah untuk merk Alpinestars ya seperti dilihat dari atas bahan
utamanya adalah Synthetic Suede, walaupun memang ada bahan Kulitnya tetapi
tidak ditulis spesifik terbuat dari kulit apa. Sisanya dari Polyamide (sejenis
nylon klo ga salah) dan spandex.
Fitur
Fitur fitur yang ada di gloves ini antara lain:
-
Lapisan synthetic suede di telapak tangan untuk
proteksi tambahan serta meningkatkan durabilitas
-
EVA foam di punggung tangan, emang secara fit
lebih nyaman dibanding protector, tapi dari sisi safety pastinya lebih aman
yang ada protector, untuk city riding tapi udah cukup asal ga grasak grusuk
bawa motornya
-
Di bagian jari-jari dan punggung tangan ada
karet yang katanya untuk additional protection, tapi ngeliat dari tipisnya
kayanya ini ga add apa2 deh ke protection, Cuma buat pemanis visual aja.
-
Velcro perekatnya solid dan pakem, gausah takut
gloves longgar
-
Oiya udah touch screen compatible juga di jari
telunjuknya, jadi enak klo mau cek peta di GPS/handphone ga harus lepas-lepas
Comfort
Penulis waktu itu ngambil ukuran S, karena waktu itu lagi
lumayan buru-buru jadi nyobain yang S kerasa nyaman di tangan langsung beli,
tanpa cek-cek lagi, Ternyata pas dipake riding, pas tangan menggenggam gas, itu
kaya kejepit semua isi tangan, sempit bgt jadinya, mungkin karena padding EVA
foam di punggung tangan lumayan tebel, jadinya sempit banget, ampe kesemutan tangan
didalem gloves, tapi akhirnya setelah seminggu bahannya ternyata lumayan
stretch juga, jadi sekarang fitnya pas bgt ditangan, tapi disaranin klo mau
beli cobain dulu fitnya senyamannnya dimana.
Gloves ini juga lumayan adem dipakenya, banyak area sirkulasi
udara, cocok bgt klo udara lagi panas, tapi klo hujan jgn ditanya tangan pasti
kebasahan.
Si Alpinestars Fighter Air ini juga salah satu gloves yang
klo dipake tangan masih bisa dipake buat macem-macem, dikarenakan bahannya yang
lumayan tipis jadi feeling tangan tuh masih kerasa, beda bgt sama klo pake
gloves yang tebel, boro2 mau masang pengikat helm, kadang restletingin jaket
aja setengah mati.
Style
Untuk urusan style top sih ini, cocok buat pemakaian kota,
design juga agresif, cocok buat anak muda yang mau tampil beda, klo mau yang
warna toned down juga bisa pilih yang warna All Black.
Durability
Dikarenakan baru pemakaian beberapa bulan terakhir, belum
bisa banyak komentar soal ini, hanya saja di material mesh sudah banyak yang
keluar-keluar, alesannya juga lumayan konyol, karena setiap mau lepas gloves
material mesh di jari-jari ini selalu lengket di Velcro perekat gloves,
mudah-mudahan makin lama ga makin keluar-keluar deh.
Lainnya sih oke, stiching juga rapih, Cuma emang bahan agak
tipis, dan pastinya durabilitas dibawah gloves yang full leather.
Overall gloves ini termasuk bagus, Cuma jujur untuk harga
700 ribuan banyak merek lain apalagi yang produk local yang bisa kasih proteksi
lebih. Tapi klo untuk style dan build quality ini gloves oke banget, jadi
apakah gloves “murah” dari Alpinestars ini murahan? Menurut penulis sih ngga,
Cuma bisa lebih baik lagi aja, kalau menurut kalian gimana?
Comments
Post a Comment